Tuesday, December 30, 2014
Akhir Tahun dan Awal Tahun
2 hari lagi menjelang berakhirnya tahun 2014. Hari ini juga bertambah satu tahun usia suamiku. Bulan yang lalu usiaku yang bertambah. Bulan depan di tahun 2015 genap 1 tahun usia putriku Kayla Annabelle Liandra Situmorang. Waktu telah membuat banyak perubahan di hidup kita dan membuat cerita.. Rasanya tahun kemarin mempersiapkan kue buat natal, termasuk terima pesanan kue dengan kondisi hamil yang tunggu lahiran. Tahun ini si kecil lagi sibuk belajar berjalan dan bergumam ba..ba..ba..ma..ma..ma..ka..ka..ka..
Mungkin lagi mengingat perjalan satu tahun ini. Ntah bagaimana caraku melewati tahun 2014 ini. Biasanya setiap orang sibuk dengan segudang resolusi cerdas di akhir tahun. Membuat target-target untuk tahun berikutnya dan ternyata perjalanannya meleset jauh dari target.. kalau tercapai 50% syukurlah. Kadang nggak sampe. Yahh namanya juga niat ya temans.. hahaha.. tahun lalu di waktu yang sama, aku nggak berpikir untuk membuat resolusi yang cerdas. Bisa melewati satu hari dengan baik saja sudah bersyukur. Kalau dijadikan kaleidoskop 2014, hihihi banyak melesetnya. Boro-boro sesuai keinginan Tuhan, keinginan yang baik dalam hati aja mungkin belum bisa terealisasi.
Lagi berpikir, ntah target atau harapan, yang pasti yang ingin aku usahakan adalah cara melewati satu hari tanpa kebosanan dan kejenuhan dengan rutinitas yang ada. Mengingat Tuhan dan kemurahan-Nya cukuplah. Nggak ingin seperti tahun ini kadang bosan dan setiap hari dilalui begitu saja, padahal setiap hari yang Tuhan berikan adalah kebaikan Tuhan. Beberapa hari menjelang natal ada anggota keluarga tetangga yang dipanggil Tuhan krn sakit memang. Perasaan yang sama yang selalu terlintas di pikiranku. Di sana sedang apa, di sini sedang apa. Apalah yang sedang dilakukan banyak orang di dunia ini. Apa yang ada di pikiran dan perasaannya.Hebatnya Tuhan bisa mengendalikan semuanya. Di sini aku dan beberapa sodara sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk natal apalagi yang namanya open house, *bahkan aku pun cuma tidur 1 jam mempersiapkan yang sebenarnya hidangan biasa. Lontong Medan dari kota kelahiran dengan asesoris semur ayam, mi goreng, ikan teri kacang dan sayur nangka. Red velvet cake, brownies, tape, kolak dingin a la Medan, puding, dan yang lainnya. Lalu di sana, satu keluarga sedang berduka karna anggota keluarganya dipanggil Tuhan. Aku pun berpikir....lalu menghela nafas.. apa yang terjadi tahun depan ya..? Tahun lalu banyak merasa keadaan sulit. Tahun ini BBM pun naik lagi dan semakin sulit tentunya.. apa kita bisa melewati tahun 2015? Apa kita masih hidup tahun depan? Apa tahun depan, aku dan suamiku akan bertengkar hebat? Anakku? Keluarga besarku? Ahhh banyak pertanyaan..diantara langkahku berjalan..
Jadi teringat dengan ayat firman Tuhan di Efesus 5 : 16 “dan pergunakanlah waktu yang ada karena hati-hari ini adalah jahat.” Keadaan memang tidak akan lebih baik kalau menuntut dunia. Satu-satunya harapan hanya Tuhan. yaa.. aku ingat.. Tuhan Yesus yang sering terlupakan dengan kesibukan dan persiapan2 acara natal, persiapan-persiapan open house. Ntah apa yang terjadi tahun depan. Aku hanya selalu berharap tahun depan selalu lebih baik dari tahun ini, tanpa ada resolusi cerdas dan target2 yang terlalu besar untuk dicapai. Putus asa? Nggak sih.. Cuma semakin bertambah usia, ekspektasi semakin sederhana tapi kok semakin sulit diwujudkan.. kalau kamu nggak sibuk dengan keuangan, barangkali ada target barang2 yang ingin dibeli atau tujuan liburan. Tapi bagi orang2 yang berjuang untuk makan dari sehari ke sehari, bisa melewati dengan sepiring nasi itu adalah anugerah. Bagi mereka nggak ada resolusi cerdas dan target besar. Yang diharapkan hanya besok bisa makan secukupnya. Kalau lebih bisa pakai buat sekolah. Tentu hal itu bukan masuk kategori putus asa kan? Memang tanpa perencanaan, anda menuju kepada kegagalan. Barangkali kalimat itu bukan untuk orang-orang yang berjuang dari sehari ke sehari. Ekspektasinya sederhana, tapi dengan situasinya sangat sulit diwujudkan. Mungkin begitu juga yang aku pikirkan. Ekspektasi sederhana tapi rasanya susah diwujudkan. Buktinya tahun lalu pun berlalu tidak seperti yang diharapkan. Jangankan setahun, niat sebulan aja kadang tak terwujud. Cuma 10 % hahhaha.. memalukan ya..
Akhir tahun ini nggak ada yang salah membuat resolusi cerdas dan target2 karna itu baik dan memotivasi. Bermimpi besar harus, tapi tetaplah realistis. Seperti yang di awal aku ceritakan.. targetku sederhana saja.., bisa melewati satu hari dengan baik, tidak merasa bosan tetapi selalu bergairah dan bersemangat memandang dan menjalani hidup dengan segala kesusahan dan kemenangannya, dan tentunya bisa setiap saat mengingat Tuhan dan kemurahan-Nya. Setiap hari bisa sungguh2 beribadah dan mencintai-Nya. Ahh masih target yang sama dengan tahun lalu tapi masih berjuang keras mewujudkannya.. semakin bertambah usia, aku malah semakin berpikir bahwa “semakin sederhana target, justru semakin sulit mewujudkannya”. Karna biasanya semakin sederhana, semakin berujung pada esensinya.. sama halnya seperti rumah, kalau mau mewujudkan rumah yang sederhana, justru semakin banyak mempertimbangkan perabotan dan lainnya. Nahh kalau sukanya rame, nggak perlu pusing mengaturnya, tinggal menambahkan apa saja ke sana dan ke sini. Warna apa saja asal suka, motif apa saja asal suka, tema apa saja asal suka. Kebayang kan jadi apa rumahnya.. campur sana campur sini. Bagi penggemar keramaian, mungkin itu hal menyenangkan. Bagi kelompok orang yang mengejar kesederhanaan seperti saya hhaaiiihh.., pasti malah pusing kepala. Rasanya semakin sederhana segala sesuatu, semakin enak dilihat, semakin menenangkan dan tentunya harus semakin putar otak mengatur agar bisa terlihat se-simpel mungkin.. semakin sederhana, otak pun semakin sederhana mencernanya, jiwa pun semakin sederhana dan mudah menikmatinya..
Semakin kita tidak tahu apa yang terjadi tahun depan, semakin pula lah kita memerlukan Tuhan. Karna keadaan dan dunia penuh ketidakpastian, dan hanya Tuhan yang bisa memberi kepastian. Kepastian hidup kekal, kepastian Surga, kepastian sukacita selama hidup. Semoga tahun depan kita masih bisa menikmati kebahagiaan dengan orang-orang tercinta, menjalani hidup dengan baik, dimudahkan berkatnya, semakin mengingat Tuhan dan kemurahan-Nya, dan semakin menghargai waktu yang ada dengan baik.. dengan segala ketidakpastian yang ada, biar kita bergantung pada Tuhan yang bisa memberi kepastian. Aahhh..., sebegitu hebatnya Tuhan dan sebegitu galaunya manusia yang hidupnya seperti uap.. sebegitu baiknya Tuhan dan sebegitu seringnya kita lupa.. Semoga Tahun depan bisa kita jalani dengan baik ya..
Selamat tahun baru 2015.. dari keluarga kecil ku di Sorong Timur Indonesia..:)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment